Saturday, April 18, 2009

Sukses dan Bahagia dengan Pekerjaan Anda

Umumnya orang memandang bekerja semata-mata sebagai suatu aktivitas untuk menghasilkan nafkah. Pada kenyataannya, konsep bekerja tidak sesederhana itu. Mari kita melihat bagaimana ”konsep bekerja” dalam gambaran luas kehidupan kita. Kelak ketika telah memiliki pekerjaan, kita akan menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja dan beristirahat setelah seharian bekerja agar bisa tetap segar untuk bekerja pada hari berikutnya. Perhatikan berapa banyak saya mengucapkan kata ”bekerja” dalam kalimat barusan? Banyak, bukan? Itulah kenyataan yang harus Anda hadapi, bahwa pekerjaan adalah hal yang akan sangat menyita waktu Anda!

Umumnya ketika telah memiliki pekerjaan, Anda diwajibkan untuk berkutat dengannya selama kurang lebih lima hari, tujuh hingga delapan jam tiap harinya. Dari total waktu dalam seminggu, Anda hanya punya waktu dua hari untuk beristirahat. Jika bekerja di Jakarta, mungkin Anda akan memilih menghabiskan liburan Anda di kota terdekat seperti Bandung atau Bogor. Itu berarti beberapa jam lagi harus Anda habiskan dengan terjebak di kemacetan. Bisa dikatakan waktu Anda bersantai pun tidak genap dua hari.

Itulah potret kehidupan para pekerja masa kini. Membaktikan sebagian besar waktu dan tenaga mereka pada pekerjaan mereka. Bisakah Anda membayangkan bagaimana jadinya seseorang tidak bahagia di tempat kerjanya? Artinya, selama lima hari orang itu akan menderita, dan hanya mendapatkan dua hari (bahkan kurang) untuk membayar deritanya itu. Bukankah orang-orang seperti itu adalah mereka yang merugi?

Kuncinya adalah satu, yaitu Anda harus bahagia dan menikmati pekerjaan Anda. Anda baru bisa merasa bahagia dengan suatu pekerjaan apabila Anda merasa bahwa pekerjaan tersebut merupakan panggilan hidup Anda. Bagaimana membuat Anda menikmati pekerjaan Anda? Hal itu dimulai dengan memilih pekerjaan yang cocok dan Anda minati
Dalam memilih pekerjaan, ada setidaknya empat aspek yang harus diperhatikan, yaitu: jenis profesi yang digeluti, keterampilan yang dibutuhkan, lingkungan kerja termasuk fasilitas yang ada di dalamnya, dan juga imbalan yang sesuai. Jenis profesi merupakan aspek pertama yang harus Anda pertimbangkan. Setidaknya ada empat macam profesi yang bisa Anda pilih, yaitu: spesialis, generalis, manajerial, dan enterpreneur. Keempat-empatnya memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

Sejak awal Anda perlu memutuskan profesi mana yang cocok bagi Anda. Jenis profesi juga terkait dengan nama jabatan dan jenis tugas yang ingin Anda tekuni. Jika Anda memiliki latar belakang psikologi industri misalnya, apakah Anda lebih tertarik pada bidang rekrutmen, personalia, atau pengembangan organisasi? Anda harus mulai bisa menentukan apa yang terbaik bagi Anda di masa depan.

Ketika memilih suatu pekerjaan, Anda juga harus dapat memprediksi keterampilan apa saja yang dibutuhkan guna sukses dalam karir Anda. Anda bisa mulai untuk mengumpulkan informasi tentang keterampilan, serta menyusunnya dalam suatu daftar. Keterampilan dasar yang biasanya disyaratkan oleh perusahaan meliputi: komunikasi, penguasaan teknologi, kepemimpinan, kerja sama tim, kemandirian, adaptasi, manajemen waktu (diambil dari kompas.com). Selanjutnya, Anda bisa mencocokkan daftar tersebut dengan keadaan faktual –keterampilan apa yang telah Anda miliki dan apa yang belum dimiliki –sehingga Anda bisa mengevaluasi serta mengembangkan diri. Pengetahuan tentang keterampilan tersebut dapat membantu Anda dalam mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan karena semenjak dari tahapan wawancara kerja, si pewawancara pasti akan mencoba mencari tahu apakah Anda memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Jika telah lebih dahulu tahu keterampilan apa yang hendak disasar oleh si pewawancara, Anda bisa lebih siap untuk menjawab.

Lingkungan kerja juga merupakan aspek penting, terkait dengan lokasi di mana Anda akan bekerja. Jika Anda berniat untuk bekerja di industri pertambangan dan perminyakan maka bersiaplah untuk ditempatkan di lokasi penambangan yang mungkin jauh dari daerah metropolitan. Atau jika Anda mengejar posisi manajerial, bersiaplah untuk pindah ke kota besar seperti misalnya: Jakarta, dsb. Beberapa perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka mungkin akan menempatkan pegawainya di beberapa cabangnya di Indonesia. Anda harus bersiap-siap dengan kemungkinan tersebut.

Terakhir adalah aspek yang sering dijadikan faktor utama seseorang dalam memilih pekerjaan, yaitu: imbalan. Imbalan tidak hanya sebatas yang berbentuk finansial saja. Pengembangan karir adalah suatu bentuk imbalan juga, bahkan penghargaan lisan yang sifatnya intangible sekalipun. Kemungkinan untuk dibiayai kuliah di luar negeri juga adalah salah satu bentuk imbalan. Sebelum mulai melamar pekerjaan, ada baiknya mengumpulkan informasi mengenai bermacam-macam jenis imbalan yang bisa diberikan suatu perusahaan terhadap karyawannya, sehingga Anda bisa menanyakannya secara langsung kepada representatif perusahaan pada saat wawancara akhir, mungkinkah Anda mendapatkan beberapa jenis imbalan yang Anda kehendaki.

Dalam mencari kerja, seseorang harus menyadari bahwa aktivitas tersebut identik dengan promosi diri sendiri serta talenta yang dimiliki. Selain itu, sebelum mencari pekerjaan yang sesuai dengan dirinya, seseorang diharuskan untuk merancang suatu strategi tertentu dan juga bersabar dalam menjalani tahapan prosesnya. Strategi yang dimaksud di sini adalah bagaimana cara membentuk personal brand bahkan semenjak Anda belum direkrut oleh suatu perusahaan tertentu. Personal brand atau reputasi terkait dengan produk yang Anda miliki. Produk Anda ketika melamar pekerjaan adalah pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja Anda (knowledge, skill, & attitude). Setelah Anda menemukan produk dalam diri Anda, maka tantangan berikutnya adalah bagaimana cara untuk mengkomunikasikannya.

Produk Anda bisa terdeteksi oleh perusahaan melalui berkas administrasi (resume atau CV) serta tes intelegensi maupun tes psikologi yang Anda ikuti. Perusahaan dapat mengetahui siapa Anda dari track record Anda, yang meliputi pengalaman bekerja sebelumnya, asal universitas, angka IPK, jurusan yang diambil, keaktifan berorganisasi, lamanya kuliah, pendidikan informal yang diikuti, prestasi, dan masih banyak lagi. Setelah perusahaan menangkap apa produk Anda, satu lagi yang harus Anda jalani adalah tes wawancara. Tes yang terakhir ini sering menjadi momok bagi sebagian besar orang. Umumnya mereka merasa kurang percaya diri ketika hendak mengikuti tes wawancara pekerjaan. Produk telah mereka miliki, namun tidak berarti mereka selalu bisa menjual produk tersebut karena keterampilan komunikasi mereka lemah.

Dalam menghadapi wawancara kerja, setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : sikap percaya diri dengan pewawancara, fokus pada isi pertanyaan, menjaga kontak mata dengan pewawancara, mengikuti alur yang dibangun pewawancara, menjaga sikap profesional, kontrol pada jawaban, serta konsistensi jawaban. Selain itu sebelum menjalani proses wawancara, Anda sebaiknya mempelajari perusahaan serta posisi yang Anda lamar. Dalam wawancara, Anda sebaiknya tidak berbohong. Meskipun demikian, Anda boleh-boleh saja memilah-milah info yang tidak menjatuhkan Anda. Anda juga disarankan untuk berlatih menjawab pertanyaan tipikal, seperti misalnya motivasi Anda dalam bekerja di tempat tersebut. Dua aturan utama dalam menjalani ujian wawancara adalah: berpakaian yang rapi dan mencerminkan profesionalisme, serta datang tepat waktu ke tempat ujian. Persiapan yang baik serta sikap yang tidak gegabah dalam memilih pekerjaan adalah awal dari kesuksesan serta kebahagiaan Anda dalam bekerja.

1 comment: